Rabu, 21 Oktober 2009

Sejarah VGA Card

VGA Card adalah singkatan dari Video Graphic Adapter Card atau juga lebih dikenal dengan istilah Kartu Grafis yang memiliki fungsi untuk mengolah gambar yang akan ditampilkan ke monitor. Berdasarkan letaknya, VGA dibagi menjadi 2 macam yaitu VGA onboard dan VGA add-on. VGA onboard adalah VGA yang sudah terintegrasi / tertanam pada motherboard. VGA onboard ini menggunakan memori utama / RAM sebagai memory VGA alias share memory dan processor sebagai pengolah gambar. VGA add-on adalah VGA yang terpisah dengan motherboard yang memiliki interface PCI Express atau AGP. Pada VGA add-on sudah memiliki GPU dan memory sendiri. Inilah yang sering dan lebih tepat jika disebut sebagai Video Card atau dikenal dengan VGA Card.

Sejarah standar video beserta resolusi dan jumlah warna:
Date
Standard
Description
Resolution
No. colours
1981
CGA
Colour Graphics Adapter
640x200
160x200
None
16
1984
 EGA
Enhanced Graphics Adapter
640x350
l6 from 64
1987
VGA
Video Graphics Array
640x480
320x200
16 from 262,144
256
1990
XGA
Extended Graphics Array
1024x768
18.7 million

SXGA
Super Extended Graphics Array
1280x1024
16.7 million

UXGA
Ultra XGA
1600x1200
16.7 million


Faktor Kunci VGA:
GPU (Graphic Processing Unit) atau VPU (Visual Processing Unit)
GPU / VPU adalah komponen dari VGA yang memiliki fungsi untuk mengolah gambar atau sering disebut juga sebagai chipset VGA. Ada 2 macam vendor yang sampai saat ini masih bertahan yaitu ATi dengan Radeon dan nVIDIA dengan GeForce. Dulu, istilah GPU sering digunakan untuk produk nVIDIA, sedangkan ATi menyebutnya sebagai VPU. VGA Card yang terbaru saat ini sudah memiliki 2 buah GPU. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli VGA adalah kecepatan frekuensi GPU-nya atau lebih dikenal dengan istilah core clock / GPU clock. Semakin tinggi kecepatan clock-nya, maka semakin banyak data yang dapat diproses.


Memory
Memory pada VGA memiliki fungsi yang mirip dengan memory RAM, yaitu untuk menyimpan data sebelum dan sesudah diolah oleh GPU. Semakin besar memory yang dimiliki VGA, kinerjanya akan semakin bagus. Selain besar kecilnya memory kita juga harus melihat besar lebar busnya. Untuk itu lebih baik memilih VGA yang memiliki kecepatan bus dan kapasitas memory yang besar pula. Saat ini, lebar bus terdapat beberapa macam, yaitu 64-bit pada VGA low-end, 128-bit untuk mainstream, dan 256-bit untuk high-end. Kapasitas memory-nya pun bervariasi dari 128 MB sampai 768 MB. Perhatikan pula frekuensi memory-nya (biasanya tipe DDR2 400-800MHz, tipe GDDR3 memiliki frekuensi 800 MHz ke atas). Lihat dukungan terhadap dual channel maupun multi channel memory.

Slot yang digunakan
Slot yang digunakan oleh VGA ada 4 yaitu PCI (discontinue), AGP (discontinue), PCI Express x16, dan PCI Express x1 (merk Matrox). Setiap kita membeli VGA kita harus mengetahui slot yang digunakan. Slot PCI Express ada 2 macam, yaitu slot lama, versi 1.1 dan slot baru versi 2.0. Perbedaan versi berpengaruh terhadap kecepatannya.

Port yang biasanya ada pada kartu grafis
-          Port VGA         : port yang digunakan untuk menghubungkan VGA ke monitor CRT.
-          Port DVI           : port yang digunakan untuk menghubungkan VGA ke monitor LCD.
-          2S-Video Port    : port yang digunakan untuk menghubungkan VGA ke televisi, S-Video Out digunakan untuk mengirim sinyal video ke televisi, handycam, atau perangkat video lainnya, sedangkan untuk video-in memungkinkan merekam video ke komputer dari handycam atau lainnya.
-          HDMI               : interface digital video terkini. Memiliki bentuk yang lebih kecil dan mudah dipasang, mentransfer sinyal video tanpa terkompresi berkualitas tinggi dan sinyal audio multi-channel untuk menampilkan kualitas video asli. HDMI kompatibel dengan interface DVI atau HDCP digital.

Pipelines
GPU mengerjakan instruksi untuk tekstur, transformation (transparency, deformation, reflections, dan seterusnya) menjadi hasil akhir pixel yang muncul pada display. Sebuah urutan perintah dikerjakan dalam satu pipeline. GPU terkini memiliki multi pipeline yang memungkinkan mengerjakannya secara paralel. Tentunya akan memperpendek waktu proses. Secara garis besar, makin banyak pipeline, semakin bagus kemampuannya dalam me-render.

Pixel dan Vertex Shader
Vertex shader dan pixel shader bersama-sama bekerja dalam proses rendering untuk menghasilkan pixel hasil tampilan akhir. Biasanya bekerja pada saat menampilkan objek tiga dimensi. Baik Direct3D, OpenGL, ataupun API 3D scene yang lain dapat memanfaatkan keduanya. Versi pada pixel shader maupun vertex shader selalu berkembang. Disesuaikan dengan perintah khusus yang dapat berjalan pada API terbaru.
Contohnya adalah sebagai berikut: Shader Model 3.0 adalah gabungan 2 teknologi yang digunakan pada DirectX 9.0, yaitu, Pixel Shader Model 3.0 dan Vertex Shader 3.0. Shader 3.0 ini lebih memungkinkan instruksi shader yang lebih panjang (65535 instruction) dan memungkinkan dynamic branching. Sedangkan, Shader 2.0 yang digunakan pada versi digunakan pada versi DirectX sebelumnya. Dengan shader length lebih terbatas (256 instruction) dan belum mendukung dynamic branching.

DirectX dan OpenGL
DirectX maupun OpenGL merupakan suatu driver yang mengandung Application Programming Interface (API). API tersebut digunakan sebagai penghubung antara hardware (kartu grafis) dan software. API ini memberikan akses aplikasi multimedia untuk memaksimalkan fitur hardware, seperti 3D Graphic Acceleration Chips dan Sound Card. API ini juga mengontrol grafis tingkat rendah, seperti 2D Graphic Acceleration, dukungan joystick, keyboard, maupun mouse, serta mengontrol suara.

Teknologi Display Energy
Teknologi ini dikembangkan untuk kartu grafis low-end dan middle-end agar mendapatkan kualitas yang cukup dengan harga yang terjangkau. nVIDIA telah mengembangkan teknologi yang disebut TurboCache, sedangkan ATi mengembangkan teknologi HyperMemory. Kedua teknologi ini mempunyai kemampuan yang sama, yaitu menggabungkan kapasitas dan bandwidth memory grafis dengan memory sistem yang mendukung alokasi dinamis. Namun, kelemahan dari teknologi ini, memory sistem akan berkurang dan dialokasikan ke kartu grafis.

Physics Card
3Penggemar berat game pasti tidak ketinggalan dengan kartu yang satu ini. Kartu ini memungkinkan realisme dari suatu game agar tampak nyata. Bayangkan betapa dahsyat hancurnya gedung dan tanah, ledakan yang menimbulkan kehancuran yang beruntun. Pada saat GPU tidak mampu menghitung semua perhitungan fisika untuk ledakan, asap, kabut, dll, kartu inilah yang membantu semua efek bisa tampak tanpa tersendat.





Dukungan Dual VGA
4Untuk menggunakan dual VGA, anda perlu memasang 2 jenis kartu grafis ke motherboard yang terdapat 2 slot PCI Express x16. Penggunaan parallel dari dua kartu grafis ini memungkinkan performa yang didapatkan dari penggunaan teknologi ini berlipat ganda dibandingkan menggunakan GPU tunggal. Fitur dukungan dual VGA ini disebut crossfire pada ATi dan disebut SLI pada nVIDIA.









5
Terdapat berbagai cara untuk menggunakan teknologi antara lain menggunakan kabel Y (pada ATi), bridge connector (pada ATi atau nVIDIA), maupun diaktifkan melalui software (pada ATi maupun nVIDIA).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar